Friday, April 22, 2011

Goddess Teenager : Just A Teenager

By Jennie


Suatu sore yang indah, namun segera berubah menjadi riuh dan ramai. Celoteh khas anak remaja terdengar, saat sekumpulan siswa berseragam keluar dari sebuah bangunan, diikuti siswa lainnya. Di atas bangunan itu, terpampang sebuah papan raksasa bertuliskan Hixaine Junior High School. Sekolah ini adalah salah satu sekolah terbaik di negeri Avalon. Kelengkapan fasilitas serta kecakapan kepala sekolah dan para pengajar di sekolah itu membuat Hix Hi-begitu sekolah ini biasa disebut-menjadi jujugan  hampir semua siswa dari berbagai kalangan.

"Tidak. Sekali tidak tetap tidak." kata seorang gadis berambut hitam. Bola matanya yang hijau cemerlang menatap dengan tegas, seakan meriam sekuat apapun takkan mampu menggoyahkan keputusannya.

"Ayolah, kumohon. Aku harus segera melaporkannya. Apa kau mau aku dihukum? Please, Thena. Tidakkah kau kasihan pada sahabatmu yang begitu manis dan menggemaskan ini?" pinta seorang gadis dengan rambut pirang ikal dan mata biru yang terlihat memohon.

"Jangan membuatku mengeluarkan makananku barusan, Talie. Lagipula kemana saja kau saat semua sedang sibuk meneliti tadi? SMSan?" ledek Athena. Namun tak disangka, jawabannya adalah...

"Iya, mumpung Vion jam kosong." jawab Natalie santai. Tak lupa bibirnya menyunggingkan sebuah senyum manis. Sudah pasti, di kepalanya berkelebatan kata-kata romantis yang saling diluncurkan tadi. Sayangnya, dia tak menyadari akibat dari ucapannya barusan. Ia baru tersadar setelah merasakan hawa tak enak dari sebelahnya.

"Oh, jadi begitu. Saat teman sekelompoknya sedang sibuk bekerja keras, Putri Natalie yang cantik sibuk dengan kekasih tercintanya, Pangeran Vion yang begitu berani hingga tidak lulus pun dia tak takut? Mengesankan sekali." sindir Athena dengan nada sinis.

"Dia tidak begitu. Try Out biologi kemarin, dia dapat 90."

"Try Out itu nilai totalnya 300..."

"Ya, tapi kan lumayan..."

"Nilai itu sebanding dengan 30, Talie. Berhentilah membohongi dirimu sendiri."

'Kenapa jalan ini terasa sangat panjang?' sebuah keheranan muncul di benak Athena.

*Author : Kalau pendek, tidak mungkin percakapannya sepanjang ini.*

'Diamlah! Jangan asal numpang nongol! Author gak jelas!' bentak Athena di dalam hati.

"Athena?"

"Hah? Apa?" tanya Athena bingung. Ia baru saja melamun rupanya.

"Er..tidak. Hanya saja, apa yang terjadi padamu? Kau melamun?" tanya Natalie. Keningnya berkerut, mungkin karena tak terbiasa melihat sahabatnya yang satu ini dengan ekspresi berubah-ubah. Mulai dari ekspresi kesal, bosan, terkejut, bingung, marah, bingung lagi, dan seterusnya.

"Oh, maaf. Bisa kau ulangi lagi?"

"Aku tadi bilang, dia terlalu keren. Aku tak mungkin melepasnya."

"Apanya yang keren? Dia hanya bisa sok. Kemampuannya yang paling banter paling hanya merayu. Dengan kata-kata gombal pula."

"Terserah. Yang penting dia itu setia, dan aku percaya padanya."

"Apa pacaran memberimu pengaruh begitu baik, hingga kau pun tak rela melepasnya?"

"Ya."

"Memang apa pengaruhnya?"

"Bikin senang. Apalagi waktu sayang-sayangan. Deg-degan rasanya." jawab Natalie, masih senyum-senyum sendiri.

"Apa pengaruhnya untuk masa depanmu?"

"Ini hanya untuk senang-senang, Thena. Jangan terlalu serius."

"Apakah kesenangan ini sebanding untuk menandingi kerusakan yang dibuatnya di masa depan?"

Natalie langsung menghentikan langkahnya, begitu pun Athena.

"Apa maksudmu?" Natalie berkata sembari menatap Athena tajam.

"Kamu jadi tidak fokus ke pelajaran dan kehidupanmu. Itu sama saja menjadikan kesenangan sesaat sebagai racun yang akan menghancurkanmu suatu saat. Sadarlah, Natalie. Tahukah kamu, mengapa kamu dipanggil Nats? Karena mereka mengira kamu itu nuts. Mereka mengiramu tidak bisa apa-apa. Rangkingmu menurun drastis. Kau tak pernah lagi menegurku saat tertidur di kelas, karena kau sendiri sibuk dengan khayalanmu. Aku ingin Natalie yang dulu..."

"Maksudmu nuts itu bukan kacang, kan?"

"Kau tahu maksudku." ujar Athena sambil mulai berjalan.

"Aku tak bermaksud begitu. Aku ingin bersenang-senang, sebentar saja. Aku tak menyangka akibatnya akan seperti ini. Apa yang harus kulakukan?"

"Kau tahu jawabannya. Ini hidupmu dan ini pilihanmu.Kau tahu yang terbaik untuk hidupmu. Setelah kau tahu, aku siap membantumu." kata Athena sambil memberikan sebuah buku dan berlalu ke mobilnya.

"Eh?"

"Bye, Natalie. Aku duluan." teriak Athena, melambai dari dalam mobilnya.

"Makasih, Thena!" balas Natalie tak kalah keras. Di tangannya tergenggam sebuah buku dengan tulisan 'Buku Tugas Biologi Athena Aithyta Camarathie'.


To Be Continued
__________________________________________________________________




Note: Nut artinya otak kacang, alias b*d*h

No comments:

Post a Comment