Saturday, September 1, 2012

Tipe Kakak Adik Kelas Songong

Muka yang (katanya) model songong. Diperankan oleh model. Credit : ririsstory,blogspot.com

Sebagai anak remaja yang menginjak akhir SMP, aku dapat beberapa perasaan aneh. Bukan tentang cinta-cintaan, kok. Ini tentang statusku (plus kawan seangkatanku) sebagai murid-murid tertua di penjuru sekolah. Awalnya ini nggak enak banget. Serius. Rasanya udah kayak jadi ibu-ibu di antara ABG. Jangan-jangan bentar lagi uban sama keriputnya bakal muncul. (Oke, ini hiperbolis.)

Dan baru-baru ini, aku juga ngerasain kenapa anak senior bisa ngatain anak junior songong. Emang bisa aja seniornya yang songong. Tapi kami, entah mengapa bagaimana, tau-tau aja ngerasain hal itu. Dan setelah aku ngerenungin hal ini selama beberapa puluh menit di motor ama becak (mamerin ketidakelitan), aku mulai ngerumusin beberapa jenis adik kelas yang ada di kepala anak senior (seenggaknya senior SMP. Atau lebih spesifik lagi, cuman terjadi ke aku).

Buat yang senior, coba renungin kamu pernah ngerasa ini atau nggak, buat ngedeteksi kamu punya adik kelas songong atau kamunya yang songong. Buat yang junior, liat deh kayak apa pemikiran kakak kelas semacam aku ke kamu-kamu. Ngemeng-ngemeng, ini gak berlaku buat kelas dua, senior atau junior. Secara, kelas dua itu jaman paling asik dan baik hati tau.

Overall, Cekdisoth.
  1. 1.       Adik kelas baik hati, tidak sombong, gemar menyumbang, (masih) alim, rajin, jalannya nunduk terus, bicaranya pelan, sopan.

Mereka-mereka yang masih panas baru dari oven gini nyenengin juga sih. Gampang disuruh dan nurut gitu. Cuma, kalau kediemen, lama-lama malesin juga. Apalagi kalau gak berani nyapa. Beneran, kakak kelas biasanya sayang juga ke yang  kayak gini. Gak ada songong-songongnya. Jadi kalau nyapa pun gak bakal diantiin. Cuman, kalau emang kamu alim, jangan sampe berani buat mandang kakak kelas dengan benci. Gak salah sih kalau emang dianya yang salah. Tapi kakak kelas itu punya banyak relasi. Dan satu aja keburukan tentang kamu diceritain, seringan apapun, rasanya kayak ditumpahin tinta satu botol. Telen tuh tinta.
  1. 2.       Adik kelas ramah, supel, easy going.

Nah, yang tipe kayak gini yang kita senengin. Mereka gak nganggep diri mereka sempurna. Jadinya malah mengakrabkan diri sama kakak maupun adik kelas. Mereka juga gak berani terlalu jauh kalau belum kenal deket. Ramah dulu aja. Lama-lama juga deket, sampe mau nimpuk aja ditertawain (kalo gak bikin bahaya lho ya. Gak tau lagi kalo nimpuknya pake granat nanas.)
  1. 3.       Adik kelas sejenis sama nomer 3, cuman lebih perfect, cantik, putih, kaya, baik hati lagi.

Ini nih. Tipe baru yang ditemuin baru taun ini. Serasa didatengin saingan (Gak tau saingan apa). Nyelekit. Kitanya udah kesel saking perfect dianya, tapi juga gak tega ngelabrak. Emang dia salah apa? Kesel itu kan datengnya juga dari kita sendiri. Masalahnya, aku pribadi gak pengen lama-lama liat tipe kayak gini. Entah kenapa, nyelekit di ati. (Iri neh kayaknya)
  1. 4.       Adik kelas (maaf) villager.

Tipe ini sebenarnya hampir gak salah apa-apa. Yang salah lingkungannya, kok bisa mbentuk dia jadi (maaf) villager. Cuman ngeliatin mereka gak pede banget (rada susah dibedain ama tipe 1), dorong-dorongan antar temen (super nganggu kuadrat. Lemot amat sih), ampe bingung mau ibadah dulu apa ganti baju dulu, ampe ibadahnya selesai. Itu sih otomatis, neng. Ngapain juga nunggu. Kita-kita emang gak sekota tipe 3 buat bilang mereka (maaf) villager. Tapi seenggaknya adaptasi aja deh. Kuncinya cuman pede kok. Beberapa orang masih kental aksen jawanya (medok), tapi sepanjang apa yang kamu omongin itu futuristis, dengan bahasa alien Twitter, gak bakal ada yang bilang apapun tentang desa soal kamu. Beneran.
  1. 5.       Adik kelas songong.

Ini nih, yang beneran minta ditimpuk. Kadang persepsiku tentang adik kelas songong itu aneh. Cuma karena bikin kesel (kayak tipe 3 atau 4) mulut udah gatel pengen ngomong kata itu. Tapi, kalo yang kamu temuin tipe geje, bercandaannya masih kayak SD. Aku pernah ngalamin ini. Tasku yang kutinggal di bangku, diangkat adik kelas. Dia teriak, “Jen! Jen! Awas tasmu kubuang lho!” Itu bener-bener geje. Dia masih 3 bulan nginjek lantai sekolahku, sementara aku 3 taun. Akhirnya, aku gak perhatiin dia. Terus dia diem setelah bermenit-menit neriakin namaku. Pergi deh. Dasar. Udah songong, geje, gampang nyerah lagi. SD kuadrat. Biasanya yang gini nih cowok. Entah karena ngira dianya itu bad boy atau gimana. Yang gitu sih bad boy level jalanan pasar. Najis.

Nah, jadi gitulah yang aku tau tentang adik kelas songong. Lebih tepatnya, curhatanku. Kok kayaknya bahasa di sini antagonis banget ya?

Sekarang, kamu termasuk yang mana? Kamu senior yang punya adik kelas songong? Or, kamunya yang songong? Adik kelas baik-baik dibilang songong?

It depends on yourself, buddy. Soalnya aku sendiri gak tau seumpama akunya yang songong.

Kamu punya tipe lain adik kelas? Share di komen, plis. Biar kita bisa ngadepin yang semacam itu besok-besok.

Thursday, March 29, 2012

Phase : A Little Older

Mungkin blog lain yang kalian lihat berkembang bersama penulisnya, bersama kalian. Mengapa saya tidak? Karena saya tidak bisa menemukan hal menarik yang bisa saya tuliskan di sini. Entah memang tak ada, atau karena saya yang tidak memperhatikan.

Awalnya saya ingin mencoba wordpress (maaf, blogspot). Minimal multiply lah. Tapi lalu saya sadar, bisakah saya memenuhi taraf wordpress yang secara de facto dianggap lebih 'berbobot' daripada blogspot? Nah, jadi sebelum kalian berpikir "Si Moody Lil' Jennnie is back", kalian harus melihat dulu apa yang akan saya isikan di sini. Berhubung liburan sebentar lagi berakhir, mungkin saya akan pergi untuk waktu yang sangat lama dan tiba-tiba kembali dengan gaya penulisan yang makin dewasa.

Saya tahu kalian tidak akan peduli. Blog saya tidak seru, tidak sering update, dan mengandung minim sekali informasi berguna. Saya juga tahu post yang paling banyak dilihat malah post pertama saya. Dan saya berpikir, betapa sulitnya mencari referensi batu Garnet berbahasa Indonesia, dan kalian menemukannya di blog saya. Yah, meskipun sekarang sudah lebih banyak. Kalian mungkin sudah tahu sulitnya mencari referensi semacam itu kalau kalian sudah tersasar ke blog saya. Tapi saya peringatkan, saya sendiri belum mengecek ulang isinya, dan saya tidak tahu apakah itu cukup akurat untuk kalian jadikan referensi. Ada blog lain yang memposting referensi lebih jelas dan akurat untuk hal itu.

Saya membuat blog untuk menulis apapun yang saya suka. Dengan gaya penulisan terserah saya. Kalau saya ingin mencari perhatian dan kunjungan, saya akan membuat web, bukannya blog yang notabene saya anggap diary.

Penggunaan kata 'saya' tidak saya gunakan sembarangan. Saat ini mood saya sedang dingin, jadi kalian takkan menemukan ke-ababil-an di sini. Saya tidak menggunakan kata saya hanya sebagai pengganti 'aku'. Konteksnya memang sama, tapi kalian akan menemukan 'rasa' yang berbeda. Sekedar tips, jangan menggunakan kata saya bila memang kalian ingin menulis dengan bahasa gaul atau curhat dengan ababilnya. Contoh nyata bisa kalian lihat di post-post saya terdahulu, yang kini meracuni blog teman saya. Saya baru sadar kalau saya sangat ababil dulu. Semoga tidak terulang lagi, karena tiap orang memiliki masa-masa aly-nya sendiri, bukan?

 Saya menulis terserah saya, dan sekarang sudah mencapai lebih dari sepuluh baris. Saya baru sadar kalau hal inilah yang membuat saya tetap menulis. Kalian yang merasa ini tidak berguna tidak perlu membacanya. Saya memang tidak suka menceritakan pengalaman saya. Dan tidak, saya tidak punya buku diary asli untuk itu. Saya tidak suka menulis diary, dan saya rasa kalian tahu itu alasan blog ini hampir tidak pernah update. Saya menulis pemikiran-pemikiran saya di sini. Sebenarnya saya ingin menulis teori fisika saya yang entah-salah-entah-benar. Sebenarnya. Saya tidak tahu sekarang saya masih bersemangat menulis atau tidak.

Saya tahu kata sekian itu terlalu umum dan resmi, tapi saya tidak tahu kata apa lagi yang ideal digunakan. Untuk siapapun yang secara tidak sengaja tersandung post tidak berguna ini, maafkan saya. Sekian.

Saturday, August 27, 2011

Hisakata Nivale, My Own Character

Yup, saya menggambar dan menciptakan sendiri karakter yang terlihat kaku dan cute ini.

Dan sebagaimana biasanya, saya menciptakannya sebagai sosok yang super cool dan dingin.

...ah, dan jangan komentar tentang busana dan backgroundnya. Saya menggunakannya sebagai ava di sebuah forum, dan ketentuannya sangat mengikat. Saya sebenarnya sangat ingin menggunakan baju warna gelap dan background detil. Tapi, yah...mau bagaimana lagi. Saya terlalu malas mengeditnya. Aduh!

Friday, August 12, 2011

...please, can this photo be posted on below?


 Dan saya posting ini hanya untuk memasukannya ke dalam sebuah forum. Kurang kerjaan, memang. Sudahlah. Memangnya ada yang mau blogwalking di sini?

...apa saya terlihat narsis? Semoga tidak, karena saya sedang roleplaying anak emo berwajah datar dan dingin. Roleplay? Kalau begitu kepribadian saya yang asli seperti apa? Saya sendiri tidak tahu. Saya orang yang cenderung tidak tahu harus bersikap seperti apa di depan orang-orang, karena saya punya sedikit kecenderungan antisosial. Saya memilih emo karena mengidolakan L Lawliet, dengan segala keunikan, kejeniusan, dan ke-'cute'-annya.

Curcol? Yah... jika saya mendapat satu saja komentar di blog ini, mungkin saya bisa memperbaikinya (paksaan terselubung)

Yah, foto di atas adalah foto sewaktu liburan sekolah di salah satu pantai (jelas!) di Pulau Jawa. Tepatnya? Tebak! :beaten:

Sepertinya tidak ada lagi curcolan yang bisa saya tulis. Mau bagaimana lagi? Sangat sulit menemukan sesuatu yang menarik dalam kehidupan yang biasa-biasa saja. Setidaknya, menarik bagi orang lain.

Komentar masih dinanti...

Sunday, July 31, 2011

Mulai Ngerti HTML nih dan Selamat Berpuasa~

 Akhirnya...
Setelah berkutat lebih dari lima kali memelototi HTML/Javascript, aku bisa modifikasi, hingga jadi berbeda! Hasilnya bisa dilihat di salah satu gadget di blog ini => And My Little Sista got...




What Death Note Character Are You?
...will she come be my enemy?What Death Note Character Are You?
Hosted By theOtaku.com: Anime

<a href="http://www.theotaku.com/quizzes/view/922/what_death_note_character_are_you%3F"><img alt="What Death Note Character Are You?" border="0" src="http://www.theotaku.com/guru_results/922_Light.jpg" /></a>
<a href="http://www.theotaku.com/quizzes/view/922/what_death_note_character_are_you%3F">...will she come be my enemy?What Death Note Character Are You?</a>
Hosted By theOtaku.com: <a href="http://www.theotaku.com/" title="Anime">Anime</a>



Menjadi...



What Death Note Character Are You?
...will she come be my enemy?
What Death Note Character Are You?
Hosted By theOtaku.com: Anime

<a href="http://www.theotaku.com/quizzes/view/922/what_death_note_character_are_you%3F"><img alt="What Death Note Character Are You?" border="0" src="http://www.theotaku.com/guru_results/922_Light.jpg" /></a><a href="http://www.theotaku.com/quizzes/view/922/what_death_note_character_are_you%3F"></a>
...will she come be my enemy?
<a href="http://www.theotaku.com/quizzes/view/922/what_death_note_character_are_you" title="What Death Note Character Are You?">What Death Note Character Are You?</a>
Hosted By theOtaku.com: <a href="http://www.theotaku.com/" title="Anime">Anime</a>


Perbedaannya cuma di "...will she come be my enemy?" sih
Tapi, itu sulit juga lho. Maksudnya sulit buat pemula sepertiku. Kalau profesional sih, gak comment...



GaJe? Emang. Namanya juga tulisan di blog curhat yang gak pernah dapat comment...
Makanya, kasih comment! *digeplak*

Friday, July 22, 2011

Haruno Sakura : I Hate Her, But Make A Beautiful Picture for Her

Well, forgive me, Sakura's fans.

Aku benar-benar benci segala sesuatu tentang Haruno Sakura, termasuk wajahnya, rambutnya, dan kepinkyannya. Kecuali karakternya di fanfic, tentu saja.

Tapi sayangnya, adikku terlalu menyukai karakter ini. Dan saat dia tidak dapat mewarnainya dengan baik, otomatis aku penasaran. Well, siapa tahu bisa lebih baik. Jadi, sekali lagi, aku mewarnainya di Photoshop. Terserah kalau kalian mau mengatakan hal-hal sejenis, "Halah! Photoshop mulu!", "Bosen ah!", atau "Masa' blog isinya kayak gini doang!". I don't care. I just wanna share my thought.
Ini gambar awalnya
Ini hasil akhirnya yang, bagiku, sudah cukup bagus untuk sesuatu yang kubenci

Nah, itu yang ingin kutulis di sini. Apapun komentar kalian, review atau flame, silahkan tulis di sini. Terima kasih, minna-san.

Tuesday, June 21, 2011

My Own Pic

 Tetap pada topik seputar 'gambar' dan 'mewarna via komputer'.

Akhirnya, berkat liburan panjang dan radang tenggorokan yang mendera ini, saya mendapat inspirasi untuk memfoto gambar pensil lewat kamera dan mewarnainya dengan penuh perjuangan! *lebay*

Stop. Oke, saya tahu itu amat sangat tidak efektif bila dibandingkan dengan memakai scanner, tapi saya benar-benar tidak punya scanner di rumah. Bayangkan apa yang akan terjadi bila saya meminta scanner pada Kaa-san. *thinking*

Me : Kaa-saan... beliin scanner dong, buat nge-post gambar ke blog~

Kaa-san : ...oke, tapi uang sakumu dipakai bayar hutang ke Kaa-san seharga scanner itu.

Me : Eh?! Gak jadi deh! Kaa-san pelit ah!

Kaa-san : Emang kamu ngapain juga nge-post gambar?! Sia-sia tahu! Harusnya kamu tahu gimana sulitnya cari uang sekarang! Bla.. bla... bla...

Me : ...*sweatdrop*

Nah, bisa dibayangkan betapa hal itu amat sangat tidak menyehatkan bagi telinga saya?
(Er...yang baca blog ini tolong jangan ngadu ke Kaa-san saya, ya? Please...)



Nah, tadi saya sudah mencoba memfoto hasil gambar saya.

Ini hasil karya original saya :D (Saya sadar ini jauh dengan gambar terdahulu yang saya ambil dari internet)


Dan inilah dia, hasil editan saya via Photoshop (lagi).



Keceriaan yang dipaksakan (lagi)

Saya tahu feel-nya gak dapat, tapi setidaknya saya sudah berusaha :)

Karena pendefinisian Mary Sue adalah sosok yang terlalu sempurna,dengan kecantikan yang menyamai dewi, saya sadar betul bahwa sosok dalam hasil karya saya tersebut tidak sesempurna itu. Saya juga tidak tahu mengapa saya menamainya Office Sue.

Adik saya (lagi-lagi) berpendapat gambar sebelum diwarnai lebih bagus daripada sesudah diwarnai (yang secara implisit menyatakan saya tidak pandai mewarnai). Jadi, mohon kritikannya~